Minyak telah memiliki banyak alasan untuk naik. Kuotasi telah meningkat lebih dari satu dolar ditengah ketegangan di Timur Tengah dan Penurunan signifikan pada cadangan minyak AS. Pada sisi yang berlawanan dari skala, hanya data produksi yang lemah di negara-negara barat, menunjukkan penurunan dalam pertumbuhan ekonomi, yang mana, pada gilirannya, mungkin akan mengurangi permintaan untuk bahan bakar. Minyak mentah Brent naik $1.03, menjadi $64,21 per barel, sementara itu WTI Amerika naik senilai $1, menjadi $56,88 per barel. Seminggu setelah Iran menangkap sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Teluk Persia, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa Angkatan Laut Kerajaan ditugaskan untuk mengawal kapal-kapal melalui Selat Hormuz untuk melindungi kebebasan navigasi. Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, juga menyerukan untuk memastikan transportasi energi yang aman di Selat Hormuz, di mana sekitar 20% pasokan dunia diangkut setiap hari. Harga-harga juga mendukung penurunan cadangan minyak di AS hampir 11 juta barel, meskipun diperkirakan ada penurunan 4 juta barel. Angka-angka menunjukkan bahwa pasar minyak akhirnya pulih.

Mengkonfirmasi keseimbangan penawaran dan permintaan, Brent secara singkat terjun ke dalam contango - ini adalah struktur pasar di mana harga untuk pengiriman ke depan lebih tinggi daripada untuk yang mendesak. Namun, ini tidak cukup. "Terlepas dari faktor fundamental yang mendukung harga minyak, seperti keseimbangan penawaran dan permintaan, geopolitik, di sisi kenaikan, pasar, untuk naik secara nyata, Anda masih memerlukan katalis ekonomi positif yang kuat. Jika minggu depan kami menerima komentar positif tentang hasil negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China, maka harga minyak bisa melonjak tajam, "BNP yakin.