Pada hari Selasa, pasangan mata uang GBP/USD mempertahankan bias naiknya, meskipun gagal mencatatkan keuntungan signifikan sepanjang hari. Namun, ini bukan masalah. Dolar AS telah mengalami penurunan dengan kekuatan dan konsistensi yang sedemikian rupa selama enam bulan terakhir sehingga menunggu beberapa hari tidak menjadi masalah. Dalam hampir setiap artikel, kami menekankan satu poin: dolar tidak memiliki alasan nyata untuk mencatatkan pertumbuhan jangka menengah. Koreksi dalam tren naik mungkin terjadi dan bahkan diperlukan. Salah satu koreksi ini telah berlangsung selama tiga minggu terakhir, dan mungkin belum berakhir. Namun, tidak ada alasan fundamental bagi dolar untuk naik.
Di sisi lain, ada banyak alasan fundamental bagi dolar untuk menurun. Kami bahkan tidak akan mengulangi perang dagang yang sedang berlangsung, yang dapat terus menjadi beban besar bagi mata uang AS untuk beberapa waktu. Hanya dalam sebulan terakhir, Donald Trump telah memperkenalkan topik baru yang menjadi perhatian para trader mata uang. Sekarang, presiden AS tidak hanya meminta Jerome Powell untuk mengundurkan diri, dia tampaknya siap mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk memaksanya keluar.
Dari luar, situasinya tampak absurd dan lucu, seperti banyak perkembangan lainnya di Amerika Serikat saat ini. Peristiwa terkini di AS sangat menarik untuk disaksikan, karena Trump terus menunjukkan bagaimana hukum berfungsi di negara demokratis. Presiden tidak dapat mengizinkan serangan terhadap negara asing tanpa persetujuan Kongres, tetapi jika benar-benar diperlukan, entah bagaimana itu menjadi mungkin. Menerapkan tarif global tanpa persetujuan kongres dilarang oleh Konstitusi—tetapi jika benar-benar diperlukan, keadaan darurat nasional dapat diumumkan, dan itu menjadi diperbolehkan. Militer AS tidak diizinkan digunakan melawan warganya sendiri—tetapi jika demonstran perlu dibubarkan, maka itu diperbolehkan. Presiden tidak memiliki wewenang untuk memecat Ketua Fed—tetapi jika benar-benar diperlukan, tuduhan dapat dibuat-buat, dan dengan mayoritas di kedua kamar Kongres, bahkan itu dapat dipaksakan.
Jujur saja, apakah ada yang benar-benar percaya bahwa Jerome Powell bersalah atas tuduhan yang diajukan terhadapnya? Pertama-tama, ini bukan tentang renovasi properti pribadi Powell atau apartemennya, melainkan gedung Federal Reserve, yang secara teori adalah milik pemerintah. Gedung-gedung Fed belum mengalami renovasi dalam hampir 100 tahun, dan kita berbicara tentang bangunan besar yang secara inheren tidak dapat direnovasi dengan murah. Selain itu, masih belum jelas apakah renovasi semacam itu bahkan telah dimulai. Tidak ada informasi online tentang kapan perbaikan yang diduga ini terjadi. Jadi, tampaknya renovasi belum dimulai, dan Powell akan mundur dalam sembilan bulan. Jelas sekali bahwa Powell tidak merencanakan renovasi untuk kenyamanannya sendiri.
Secara keseluruhan, situasinya tampak seperti "perburuan penyihir" klasik, istilah yang sangat disukai Trump. Tentu saja, semua Republikan "bernyanyi dengan nada yang sama" seperti presiden mereka. Misalnya, Republikan Anna Luna mengklaim bahwa gedung Fed sudah direnovasi pada tahun 2000-an, meskipun informasi semacam itu lagi-lagi tidak ditemukan secara online. Singkatnya, renovasi baru yang mahal tampaknya tidak diperlukan sama sekali namun itu dibingkai seolah-olah Powell menginginkan lift VIP dan beberapa taman di dalam gedung.
Singkatnya, Republikan melakukan segala yang mereka bisa untuk mendorong Powell mengundurkan diri. Bagi Ketua Fed, ini telah menjadi masalah kehormatan pribadi. Jika keadaan terus seperti ini, Powell mungkin tidak hanya meninggalkan posisinya, dia bisa dipaksa keluar dengan malu, dicap sebagai penipu dan pembohong. Akibatnya, dia sekarang harus "membersihkan namanya." Adapun struktur Federal Reserve itu sendiri, kepercayaan publik padanya kemungkinan akan jatuh ke titik terendah setelah kepergian Powell. Trump kemudian pada dasarnya akan menjalankan Fed juga. Dan di bawah Trump, dolar terus menurun.
Rata-rata volatilitas pasangan GBP/USD selama lima hari trading terakhir adalah 86 pips. Untuk pasangan pound/dolar, ini dianggap "moderat." Pada hari Rabu, 23 Juli, kami mengharapkan pergerakan dalam rentang yang ditentukan oleh 1.3438 dan 1.3610. Saluran regresi linier jangka panjang mengarah ke atas, menunjukkan tren naik yang jelas. Indikator CCI telah dua kali memasuki area oversold, yang sebelumnya menandakan dimulainya kembali tren naik. Divergensi bullish juga telah terbentuk.
Tingkat Dukungan Terdekat:
S1 – 1.3489
S2 – 1.3428
S3 – 1.3367
Tingkat Resistensi Terdekat:
R1 – 1.3550
R2 – 1.3611
R3 – 1.3672
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD mungkin melanjutkan tren naiknya. Pasangan ini telah mengalami koreksi yang cukup, dan dalam jangka menengah, kebijakan Trump kemungkinan akan terus memberikan tekanan ke bawah pada dolar. Oleh karena itu, posisi panjang tetap relevan di atas moving average, dengan target di 1.3611 dan 1.3672. Jika harga turun di bawah garis moving average, posisi pendek dapat dipertimbangkan dengan target di 1.3428 dan 1.3367, berdasarkan alasan teknis semata. Meskipun dolar AS sesekali melakukan koreksi, diperlukan tanda-tanda jelas dari berakhirnya perang dagang global untuk membentuk tren naik yang berkelanjutan.
Penjelasan Ilustrasi:
Kanal Regresi Linier membantu menentukan tren saat ini. Apabila kedua kanal sejajar, ini menunjukkan tren yang kuat.
Garis Moving Average (pengaturan: 20,0, smoothed) menjelaskan tren jangka pendek dan memandu arah trading.
Tingkat Murray bertindak sebagai tingkat target untuk pergerakan dan koreksi.
Tingkat Volatilitas (garis warna merah) mewakili rentang harga yang mungkin untuk pasangan ini selama 24 jam ke depan berdasarkan pembacaan volatilitas saat ini.
Indikator CCI: Apabila memasuki wilayah oversold (di bawah -250) atau overbought (di atas +250), ini menandakan pembalikan tren yang akan datang ke arah yang berlawanan.
